berikut adalah sebuah web yang digunakan disebuah badan kepegawaian daerah di DIY yang menarik adalah adanya SIMPEGDA (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Daerah) yang berbasis web. Dari segi tampilan dan fasilitas sih biasa saja. Yang bagus adalah infrastruktur jaringan antar SKPD dan sistem prosedur yang sudah bagus. Di sana semua SKPD sudah terkoneksi dalam satu jaringan intranet. Uniknya mereka menyewa layanan kabel dari suatu Internet Service Provider. Alasannya di DIY jaringan wireless sud
ah terlalu crowded, jadi mau tidak mau harus mengalah, karena kalah start. Aneh ya, kok di sini pihak pemerintah kok mau mengalah, di daerah lain kalau urusan pemanfaat frekuensi ini pemerintah ya nomor satu. Yang lain harus mengalah.
Di DIY, Simpeg dikembangkan secara bertahap. Awalnya pihak dari BID (Badan Informasi Daerah) DIY membentuk jaringan antar SKPD. Karena alasan teknis, BID memutuskan memakai layanan kabel dari salah satu ISP yang ada di sana. Setelah jaringan terbentuk dan muncul gagasan untuk membangun Sistem Informasi Kepegawaian. Akhirnya dikembangkan Simpeg berbasis web yang datanya diambil dari PUPNS tahun 2003. Setelah data dasar masuk di database, kemudian ditunjuklah seorang operator dari masing-masing SKPD. Operator di sini bertanggung jawab atas data di SKPDnya sendiri. Namun banyak faktor yang mempengaruhi jalannya sistem informasi berbasis web. Presentasi kegagalan suatu sistem meliputi :
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi hanya berperan sekitar 20%.
Komponen TIK adalah:
- hardware
- software
- jaringan
- database
- Sumber Daya Manusia
- organisasi
- budaya kerja
- sistem prosedur
- sistem / payung hukum
- dukungan pimpinan, meliputi: dana dan kesinambungan
- integrasi antar sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar